Jumat, 21 Januari 2011

AutoBiografi (Full-Version)

Awal Kehidupan
Penulis dilahirkan pada tanggal 18 Februari 1995 pukul 11.30 WITA, tepat pada bulan Ramadhan. Muhammad diambil dari nama Rasullullah, Nabi Muhammad saw yang artinya orang yang terpuji. Afif yang berarti yang terjaga, diambil dari bahasa Arab. Sedangkan Robbani berarti manusia yang berorientasi kepada Tuhan, yang juga berasal berasal dari bahasa Arab. Orangtua penulis berharap anaknya menjadi anak yang selalu mengingat Allah swt sehingga hati dan dirinya selalu terjaga dari perbuatan dosa.
Ayah penulis lahir di Cilacap, Jawa Tengah, sedangkan ibu berasal dari Majalengka, Jawa Barat.


Penulis memiliki dua saudara kandung, yang laki-laki bernama Rizal Hanif yang sekarang sekolah di MTS Pondok Pesantren Husnul Khatimah, Kuningan Jawa Barat. Dan yang perempuan bernama Husna Fadhila. Sekarang dia bersekolah di SDIT Permata Bunda, Bandar Lampung.
Penulis dilahirkan di Jalan Bakti Karya No. 12 E, Kelurahan Oebobo, Kecamatan Kupang Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur dibantu oleh seorang bidan bernama Rahmi Malaum. Penulis lahir dari pasangan Ayi Nurhayati dan Rasono.
Penulis tinggal di Kupang selama 16 bulan sebelum pindah ke Tanggerang, Banten. Penulis pindah karena ikut ayah yang melanjutkan belajar di STAN, pada bulan Juni 1996.



Masa TK
Penulis menghabiskan waktu balitanya di daerah Tanggerang, Banten sejak bulan Juni 1996 hingga bulan Juli 2001. Lima tahun di sana membuat tanggerang menjadi daerah terlama kedua setelah Bandar Lampung yang menjadi tempat tinggal bagi penulis. Ikatan kerjalah yang membuat ayah (ayah bekerja di BPKP, alumni STAN) dari penulis sering pindah. Biasanya setiap 3 tahun pindah ke daerah lain. Dan kami, sekeluarga selalu mengikuti ayah ke manapun beliau pindah.
Di sana jugalah penulis pertama kali menduduki bangku sekolah. TK Raudahatul Athfal (RA) MUMA 05 pada tahun 1999-2000. Setamatnya dari RA, penulis kembali melanjutkan sekolahnya ke /TK Islam YPI Baitul Maal pada tahun ajaran 2000-2001. Satu-satunya kenangan yang masih penlus ingat ketika bersekolah di sana yaitu ketika sekolah mengadakan lahihan haji di sekolah.

Penulis pertama kali tinggal di daerah Jurang Mangu Blok A, Tanggerang. Masa kecil penulis penuh dengan main-main dan main. Pernah, di suatu hari yang hujan dan membuat comberan terisi penuh dengan air kotor, penulis bersama teman-teman bermain di dalamnya. Selesai permain, semuanya kotor penuh Lumpur. Pengalaman yang sangat menyenangkan. Penulis juga teringat dengan pengalaman ketika dia bersama teman-temannya, Sa’ad, Mus’ab, Auja, dan adiknya, Hanif berpetualang ke depan perumaahan yang jaraknya lebih dari setengah km. Dengan membawa uang Rp100, kelima anak yang masih sangat kecil itu kemudian pergi ke tempat fotocopy-an untuk meng-copy gambar yang dibuat penulis. Pengalaman yang aneh.
Kemudian kami pindah ke Blok E. di sana penulis memiliki sahabat yang sangat dekat, namanya Dito. Kami sering bermain mobil-mobilan atau lego di rumahnya. Kadang bermain kelereng di halaman rumahnya. Sering juga penulis menonton TV (waktu itu sedang populernya “Power Ranger”) bersama di rumah salah seorang temannya.
Akhirnya, pada pertengahan tahun 2001, penulis pindah ke Bandar Lampung. Di sana penulis melanjutkan sekolahnya di jenjang Sekolah Dasar. Di Lampung, penulis tinggal di Jl. Pahlawan Gg. Sakti , Kedaton, Bandar Lampung.



Masa SD
Penulis memulai sekolah dasarnya pertama kali di SD Al-Azhar, Bandar Lampung setelah pindah dari Tanggerang. Tidak adanya dokumen mengenai Al-Azhar serta sebentarnya menuntut ilmu yang hanya satu tahun (yaitu ketika kelas 1 SD) itu membuat penulis tidak banyak mengingat kenangan ketika bersekolah di sana. Hanya ada beberapa kenangan yang masih diingatnya sampai saat ini. Salah satu dia antaranya yaitu tentang sopir abudemen Al-Azhar. Sopir abudemen (antar-jemput siswa) ini mempunyau kebiasaan yang aneh dan sangat berbeda dengan yang lain. Kebiasaan tersebut adalah memberi hadiah mainan kepada setiap anak yang telah membayar uang jemputannya setiap bulan. Kebiasaan yang aneh tetapi cukup pintar untuk membuat anak-anak tetap “betah” dengan abudemen itu. Penulis sampai sekarang bahkan belum melihat hal yang serupa dari sopir-sopir lain (selain di Al-Azhar, penulis juga pernah menggunakan jasa abudemen di TK dan di SD kelas 2-6) dengan ide yang sopir ini (sopir abudemen Al-Azhar) gunakan.
Saat menginjak kelas 2 SD, penulis dipindahkan orang tuanya ke SDIT Permata Bunda, Rajabasa, Bandar Lampung. Sekolah ini berbeda sekali dengan SD penulis sebelumnya. Di SDIT PB penulis menemukan kedekatan dengan guru yang hal ini tidak bisa ditemukan di Al-Azhar. Selain itu terdapat beberapa mata pelajaran yang berbeda dan tidak terdapat di sekolah-sekolah lain. Yakni halaqoh (seperti pengajian) dan mata pelajaran “Tahsin & Tahfidz”. Pelajaran yang hadir setiap hari ini menekankan pada belajar hukum-hukum tajwid, membaca Qur’an dengan tajwid dan makraj huruf yang benar, serta menghafal Al-Qur’an. Karena giat menghafal serta banyaknya waktu, penulis mampu menghafal satu juz Al-Qur’an yaitu juz ‘Amma (juz 30).


Ada beberapa pengalaman seru di SDIT yang sampai sekarang masih diingatnya. Ketika itu jam kosong, penulis beserta teman-temannya berjalan (lebih tepatnya disebut berpetualang) ke rumah salah seorang temannya tersebut. Penulis (Afif), Yahya, Fuad, Azzam, Mahmud, dan Rifki berjalan hampir satu jam ke rumah Azzam. Perjalanan yang jauh itu membuat kami kelelahan sehingga akhirnya diantar kembali oleh orangtua Azzam kembali ke sekolah. Saat kembali, kami mencerikan perjalanan seru itu kepada teman-teman yang lain. Mungkin pengalaman inilah yang membuat penulis hobi berpetualang sampai saat ini. Pengalaman seru lain yaitu saat kemah di POLITEKNIK. Kemah selama 2 hari 1 malam ini adalah kemah yang pertama kali diikuti penulis. Banyak pengetahuan baru didapat.
Penulis bersekolah tempat selama 2 tahun di SDIT PB, sebelum akhirnya pindah ke Jayapura, Papua untuk mengikuti ayah yang ditugaskan di sana. Kami berangkat ke sana menggunakan pesawat. Ya, bisa dibilang ini pengalaman kedua penulis naik pesawat. Hehe..

Sesampainya di Papua, penulis langsung merasakan perbedaan wilayah antara Bandar Lampung dengan Jayapura. Di Jayapura lebih panas ketika siang hari dan lebih dingin ketika malam harinya. Di sana lebih sepi di banding Lampung yang ramai dengan penduduk serta bangunannya. Penduduk aslinya pun “kelihatan serem” dari pada penduduk di Lampung. Tetapi pemandangan alam yang sangat indah serta pengalaman-pengalaman seru membuat penulis sangat betah di sana.
Ternyata tidak seburuk apa yang orang lain bilang. Di sana banyak juga orang Jawanya. Hal pertama ketika sampai di sana ialah berkenalan dengan teman-teman baru. Penulis menemukan banyak teman, yaitu anak dari teman-teman ayahnya. Ada mas Faris, Bagas, Dion (satu perumahan), Bagus, dan Reno. Ada juga teman dari penduduk asli, Alex dan Dani. Meskipun mereka penduduk asli, tetapi kami sering bermain bersama. Mereka teman-teman yang baik dan seru. Hobi kami setiap sore tidak lain ialah bermain bola. Selain bermain bola, kami juga sering berpetualang ke kebun-kebun (kemah-kemahan atau membuat mainan dari pohon pisang) ke bukit, ataupun ke perumahan lain (untuk bermain bola kaki melawan tim lain). Banyak sekali pengalaman yang penulis dapatkan di sana.
Selain pengalaman dengan teman sekompleks perumahan, penulis juga mempunyai banyak pengalaman dengan teman satu sekolah. Masih ingat oleh penulis ketika kelas 4 SD di mana sekelas terpaksa menumpang sementara ke sebuah universitas karena gedung kelasnya sedang di renovasi. Hal itu berlangsung selama satu semester penuh. Oh ya, penulis selama di Jayapura bersekolah di SD Hikmah 1 YAPIS (Yayasan Pendidikan Islam). Ternyata banyak juga sekolah swasta Islam di Provinsi yang mayoritas berpenduduk non-muslim ini. Selain pengalaman itu, ada juga pengalaman ketika penulis beserta teman-temannya dikejar-kejar oleh ibu pemilik kantin sekolah. Peraturan sekolah menyebutkan tidak boleh jajan ke luar lingkungan sekolah sebelum pulang sekolah, tetapi karena nakal kami tetap keluar dan jajan di sana. Sialnya hari itu ibu kantin tersebut merazia anak-anak yang jajan di luar. Akhirnya kami terpaksa berhamburan lari ketika ibu ini hendak menghukum. Pokoknya sangat seru waktu itu.
Di sekolah ini penulis sering ditunjuk untuk mengikuti lomba Matematika. Penulis sering di beri pengajaran langsung oleh kepala sekolah. Banyak ilmu yang didapat penulis dari beliau. Meskipun begitu, tidak banyak prestasi yang didapat. Satu di antaranya ialah juara 3 LCT se-Kota Jayapura. Namun prestasi terbesar yang didapat penulis ketika bersekolah di SDH YAPIS ini adalah ketika menjadi lulusan terbaik se-sekolah dan mengalahkan 120-an siswa lain. Prestasi sekaligus kenangan yang sangat manis sebelum penulis meninggalkan tanah Papua tercinta.



Masa SMP
Setelah kelulusan SD di Jayapura, penulis segera bersiap-siap untuk pindah ke Lampung-tempat penulis pernah tinggal. Penulis bertolak dari Bandara Sentani dan sampai di tempat barunya pada bulan Agustus 2007. Mungkin karena semua sekolah negeri sudah tutup pendaftarannya, penulis didaftarkan ke sebuah sekolah islam yang bernama SMPIT Fitrah Insani. Sekolah yang masih sangat baru untuk penulis.
Setelah menjalani proses adaptasi di sekolah yang baru, penulis akhirnya mampu bersosialisasi dengan baik. Dia mempunyai banyak teman di sana, baik sesama pelajar maupun dengan guru-guru di sana. Ya, sekolah yang sangat baru itu membuat penulis cukup kesulitan dalam proses belajar karena terbatasnya fasilitas yang ada. Rumah yang jauh juga kadang menjadi kendala yang memaksanya menggunakan angkot dan berjalan cukup jauh untuk datang ke sekolah. Meskipun begitu, hal tersebut tidak menyulutkan semangat penulis untuk tetap menuntut ilmu. Penulis menyebutnya “perjuangan.”


Walaupun masih sangat baru, tetapi tidak menyebabkan sekolah tempat penulis menuntut ilmu ini tidak dikenal dan tidak mempunyai prestasi apa-apa. Lumayan banyak perlombaan yang sudah diikuti dan beberapa di antara mampu meraih juara. Ada Jambore Nasional Pandu SIT di Cibubur. JamNas yang melelahkan tapi menyenangkan dan memberikan penulis banyak pengalaman serta keterampilan baru. Kemudian ada Gebyar Sekolah Islam Terpadu se-Provinsi Lampung yang sekolah ini berhasil meraih juara 1 dan 3 dalam bidang scrabble. Try out RSBI di SMAN 9 yang penulis berhasil meraih peringkat 27. Nilai yang cukup tinggi dalam LUN Bahasa Indonesia (9,8). Ataupun Lomba KKM (Kompetisi Kompetensi Mata Pelajaran). Di lomba tersebut, SMPIT FI berhasil meraih peringkat yang cukup baik. Salah satunya peringkat 30-an di Mata Pelajaran matematika. Penulis sendiri berhasil meraih peringkat 9 dalam Mata Pelajaran IPA. 13 Maret 2010 merupakan hari yang sangat menggembirakan untuk penulis karena berhasil mengharumkan nama SMP di tingkat Kota Bandar Lampung.
Selain pengalaman di luar, banyak juga pengalaman bersama teman-teman sekelas yang tidak bisa penulis lupakan. Antara lain ketika sekelas pernah mendemo sekolah karena ketatnya peraturan. Atau ketika bolos dengan beberapa teman hanya karena tidak ingin mengikuti pelajaran Drama. Ada juga ketika penulis beserta teman-temannya PM (Paket Malem) bermain game online di Warnet. Dan masih banyak lagi kenakalan-kenakalan penulis selama SMP.
Pada tanggal 01 Mei 2010 SMP penulis mengadakan perpisahan. Saat-saat yang sangat menyedihkan karena harus berpisah dengan guru, teman, dan sekola. Perpisahan ini juga menandakan bahwa penulis sudah cukup dewasa dan harus memperbaiki sikap dan membuang kenakalannya di SMA nanti.


Masa SMA
15 Mei 2010 mungkin merupakan hari yang tidak bisa dilupakan oleh penulis. Bagaimana tidak, pada tanggal tersebut diumumkan nama-nama calon murid yang dinyatakan lolos seleksi dan diterima menjadi murid baru SMAN 2 Bandar Lampung tahun ajaran 2010/2011. Pagi-pagi sekali, setelah bangun dan sholat subuh, penulis menyalakan laptop dan mencari pengumumannya di situs SMANDA; www.smanda-bdl.sch.id, disana terlampir file yang harus di download terlebih dahulu. Akhirnya setelah mendownload dan melihat pengumuman tersebut penulis menemukan namanya tertera di lampiran tersebut. langsung saja penulis mengucapkan syukurnya kepada Allah swt.
Beberapa minggu berselang, Pra-MOS SMANDA dimulai. Pada hari itu, Kamis, 01 Juli 2010 penulis merasa bahagia sekaligus canggung, canggung karena belum ada yang dikenalnya di SMA. Pada awalnya memang tidak mudah untuknya berbaur dengan lingkungan yang baru, akan tetapi selama tiga hari menjalani Pra-MOS, penulis sudah mampu mengenal dan dikenal oleh teman sekelas. Saat MOS, penulis beserta teman-teman satu sekolah diberi pelatihan baris-berbaris oleh anggota Brimob. Setelah Pra-MOS, penulis memasuki MOS yang juga berlangsung tiga hari. Pada MOS, penulis dikenalkan dengan para pengurus OSIS, para guru, tata tertib di sekolah, mars dan hymne SMA 2, ekskul-ekskul, serta sekolahnya itu sendiri. Pada hari terakhir MOS, penulis mengikuti acara pelantikan murid baru di lembah hijau.
Akhirnya penulis resmi diterima di SMAN 2. Banyak perubahan yang ia rasakan di SMA dibandingkan dengan masa SMP. Mulai dari tata tertib, disiplin waktu, fasilitas belajar, pertemanan, hingga persaingan di kelas. Semua hal tersebut telah menuntun penulis untuk menjadi pribadi yang semakin dewasa.

Alhamdulillah, di kelas X ini penulis terpilih untuk masuk ke kelas X-1. Kelas yang “katanya” kelas terbaik di bawah akselarasi. Maskipun begitu, hal tersebut tidak membuat penulis berbangga diri. Sebaliknya, penulis merasa ada amanah yang besar untuk menjaga nama baik X-1. Oleh karena itu, penulis bersama teman sekelas berupaya untuk menjadi yang terbaik. Hal inilah yang membuat persiangan di kelas semakin seru. Banyak kenangan-kenangan unik yang terjadi selama 5 bulan di SMA 2. Salah satunya ialah ketika dihukum sekelas karena tidak datang mengikuti jalan sehat di kantor walikota. Sebagai gantinya, kami dihukum jalan pada keesokan harinya (Senin). Pengalaman lain yang tidak bisa dilupakan yaitu ketika pelajaran ekonomi bersama guru PPL. Saat itu, penulis beserta 5 temannya selesai mempresentasikan tugas di depan kelas. Kami menuliskan nama kelompok yaitu AREFAZ (Anugerah, Reza, Eros, Faishal, Afif, dan Zakky) yang membuat heboh seisi kelas.

Udah Baca Belum?



0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58

Posting Komentar

Kritik, Saran, Perbaikan, atau Masukannya dong..